Selasa, 19 Maret 2019

RINDU GUNUNG

Dinginmu merangkulku.
Hijaumu menyegarkanku.
Matahari pagi menyapamu.
Langit di sekitarmu membiru.

Mengingat yang lalu.
Membuatku semakin rindu.
Ingin melangkahkan kakiku.
Kembali ke pelukanmu.

DASAR PENJILAT

Bermain dengan kata.
Mengabaikan fakta-fakta.
Mengaburkan yang nyata.
Demi membesarkan kepala.

Ingin cepat melaju.
Menjadi dasar obsesimu.
Menyebarkan hal semu.
Tapi TUHAN Maha Tahu.

SEDANG JATUH CINTA

Aku tak merasa sendiri.
Kini kamu ada di sisi.
Kita merancang visi.
Lalu mengikrarkan janji.

Waktu berputar penuh kejutan.
Terkadang hadir dengan ujian.
Kita coba saling menguatkan.
Untuk tetap ada dalam kebersamaan.

UNTUK MEREKA YANG INGKAR

Bajingan !! kau ini.
Yang diumbar hanya sugesti.
Terlalu banyak berjanji.
Namun kosong tanpa bukti.

Kau hancurkan harapanku.
Yang tumbuh bersama waktu.
Ku berdoa dalam kesalku.
Semoga TUHAN mengampuni engkau.

Sabtu, 13 Mei 2017

Gunung Andong Jawa Tengah, Alternatif Isi Waktu Liburanmu


JAWA TENGAH, Beritaseharian.com - Liburan saat ini sudah menjadi gaya hidup berbagai kalangan, tak pelak kini liburan atau piknik menjadi hal yang sangat dinanti-nantikan oleh banyak pihak, selain lepas dari aktivitas yang penat, liburan juga menjadi sarana refresh pikiran.

Bagi kamu yang hobinya pecinta alam, lagi-lagi mendaki gunung menjadi sesuatu yang sangat menarik mengisi waktu liburan.



Menikmati hiruk-pikuk alam bebas menjadi hal yang amat dicari saat hari-harimu telah dilalui dengan bekerja, kuliah, atau bahkan galau, kalau kata anak jaman sekarang ''jangan kurang piknik".

Jika yang ingin menikmati alam bebas, ada salah satu Gunung di Jawa Tengah yang bisa menjadi alternatif untuk megisi waktu liburan, yakni Gunung Andong yang terleta di Kabupaten Magelang.

Mengenal Gunung Andong

Bila di Wonosobo ada Gunung Prau maka di Magelang ada Gunung Andong. Kedua gunung tersebut dapat dibilang gunung favorit di kalangan pendaki.

Waktu pendakiannya yang tidak terlalu lama dan jalurnya pun bersahabat bagi pemula, serta pemandangannya yang indah menjadikan kedua gunung tersebut banyak dikunjungi.

Jangan Takut Soal Transportasi

Untuk datang ke Gunung Andong, tak perlu khawatir soal transportasi. Bisa melalui Semarang maupun Yogyakarta. Bila dari Semarang, bisa naik bus tujuan Solo. Lalu turun di Pasar Sapi Salatiga. Dari situ lanjutkan dengan angkutan menuju Magelang dan turun di Pasar Ngablak.



Sedangkan dari Yogyakarta, naik bus jurusan Terminal Tidar Magelang. Lalu berganti angkutan menuju Salatiga dan turun di Pasar Ngablak. Sesampainya di Pasar Ngablak, bisa menggunakan jasa ojek motor untuk sampai ke Basecamp Gunung Andong via Dusun Sawit.

Jalur Pendakian

Awal pendakian, kita masih berjalan mengikuti jalan desa hingga akhirnya bertemu gapura pendakian Gunung Andong.

Mulai dari gapura itu jalur yang akan kita lewati semakin menanjak. Jalur tanah yang sudah dibentuk seperti tangga mendominasi awal pendakian ini. Rimbunnya pepohonan pinus melindungi kita dari teriknya matahari.



Setelah berjalan kurang lebih 30 menit, kita akan sampai di Pos 1 (Watu Pocong). Jalur menuju Pos 2 (Gili Cino) masih didominasi jalur tanah dengan kemiringan cukup curam. Terdapat bangunan (gubuk) untuk beristirahat di Pos 1 dan Pos 2.

Perjalanan berlanjut dan kali ini kita mulai dihadapkan dengan jalur berbatu. Kita harus semakin hati-hati melangkah dikarenakan satu sisi jalur adalah jurang sementara sisi yang lain adalah tebing.

Di pertengahan menuju Pos 3 (Watu Wayang), kita akan menemui sumber air. Di Pos 3 tidak ada bangunan (gubuk) hanya ada tanda sebuah batu.



Selepas Pos 3 akan ada jalur pertigaan, yang dimana kalau ke kiri itu menuju Puncak Makam sedangkan kalau ke kanan itu menuju Puncak Andong dan Puncak Alap-Alap. 

Puncak Andong



Sebelum sampai Puncak Andong, akan ada dataran luas yang biasanya dijadikan camp area. Di camp area tersebut berdiri dua bangunan yang cukup luas yang berfungsi sebagai warung dan tempat evakuasi ataupun tempat istirahat bagi pendaki yang tidak membawa tenda. Tidak lebih dari 15 menit berjalan lagi, kita akan sampai di Puncak Andong.

Bila ingin melanjutkan ke Puncak Alap-Alap, terlebih dahulu kita harus melihat kondisi cuaca dan kesegaran fisik kita. Karena jalur yang menghubungkan dua puncak tersebut adalah jalur terekstrim dalam pendakian ini. Jalur itu dinamakan Jembatan Setan.



Lebar jalurnya cukup sempit sekitar 1 meter dengan sisi kanan kirinya adalah jurang. Kesulitan semakin terasa karena jalur tersebut tidak rata dan sangat berbahaya bila dilalui saat cuaca buruk.

Setelah berhasil mencapai puncak, baik itu Puncak Makam, Puncak Andong ataupun Puncak Alap-Alap, kita akan disuguhkan pemandangan sangat indah. Baik itu keindahan dari kota Magelang maupun keindahan dari gunung-gunung di sekitarnya seperti Merbabu, Sindoro dan Sumbing.

Persiapan Matang



Walaupun pendakian Gunung Andong dianggap bersahabat, kita jangan menganggap remeh. Karena setiap melakukan kegiatan di alam bebas diperlukan persiapan.

Tidak cukup dengan kenekatan ataupun hanya sekedar ikut-ikutan. Kita harus mempersiapkan fisik maupun mental serta perlengkapan pun harus menunjang dikarenakan kondisi alam yang sulit ditebak terutama mengenai cuaca yang terkadang bisa membahayakan di saat suhu panas maupun dingin. Ingatlah selalu untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam, janganlah kita merusak alam.

___________________________________________

Penulis : Tomy (nyokmlaku)
Editor   : Pramdia
Foto      : Tomy
https://twitter.com/TomFromBehind

Jumat, 10 Maret 2017

Menyapa Ranu Kumbolo, Surganya Gunung Semeru

Ranu Kumbolo / Tomy

Di kalangan pendaki gunung, salah satu tempat yang dianggap romantis yaitu Ranu Kumbolo. Kenapa begitu..?? karena keindahan Ranu Kumbolo akan menghadirkan cinta, cinta antara manusia dengan alam ataupun cinta antara manusia dengan manusia. Kerinduan pun senantiasa hadir memanggil untuk kembali menyapa Ranu Kumbolo.

Terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada ketinggian 2400 Mdpl, Ranu Kumbolo sering diibarat sebagai surganya Gunung Semeru. Keindahan dan keasrian danau membuat siapapun akan nyaman bila berada di sana. Para pendaki yang ingin ke Gunung Semeru, biasanya akan menyempatkan diri untuk bermalam terlebih dahulu di Ranu Kumbolo sebelum keesokkan harinya melanjutkan perjalanan.

Ranu Kumbolo / Tomy

Untuk ke Ranu Kumbolo, bisa dimulai dari terminal Arjosari Malang. Setelah itu bisa menaiki angkot menuju Pasar Tumpang.  Di Pasar Tumpang sebaiknya kita melengkapi kebutuhan pendakian terutama bahan makanan dan obat-obatan.

Selanjutnya kita akan menuju desa Ranu Pani menggunakan kendaraan jeep. Sesampainya di Ranu Pani, kita harus registrasi pendakian dengan syaratnya antara lain surat keterangan sehat dan fotocopy KTP (Kartu Tanda Penduduk). Mulai dari desa Ranu Pani menuju Ranu Kumbolo ditempuh dengan berjalan kaki. Lama perjalanan tergantung kondisi tubuh masing-masing, tetapi rata-rata memakan waktu 5 jam.

Perlu persiapan yang benar-benar matang untuk bisa menikmati keindahan Ranu Kumbolo. Tidak cukup dengan kenekatan ataupun hanya sekedar ikut-ikutan. Kita harus mempersiapkan fisik maupun mental karena akan melakukan perjalanan yang cukup melelahkan. Peralatan pendakianpun harus menunjang dikarenakan kondisi alam yang sulit ditebak terutama mengenai cuaca yang terkadang bisa membahayakan di saat suhu panas maupun dingin.

Ingatlah selalu untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam, janganlah kita merusak alam.

Menikmati Pesona Golden Sunrise Di Gunung Prau

Gunung Prau / Tomy

Di Jawa Tengah terdapat banyak wisata alam. Salah satunya adalah Dataran Tinggi Dieng yang termasuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Dikelilingi pegunungan membuat Dataran Tinggi Dieng bertanah subur dan berudara sejuk.

Beberapa objek wisata yang ada di sana antara lain Telaga Warna, Kawah Sikidang, Candi Arjuna dan masih banyak yang lainnya. Untuk para penikmat ketinggian, kurang lengkap rasanya bila berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng tanpa mengunjungi Gunung Prau. Memiliki panorama keindahan alam yang luar biasa, bahkan ketika sang mentari pagi mulai menampak dan memancarkan sinarnya banyak yang menyebut Golden Sunrise, kini Gunung Prau makin ramai dikunjungi.  Gunung yang berada di ketinggian 2565 Mdpl itu merupakan salah satu lokasi favorit untuk para fotografer  yang ingin berburu foto pemandangan alam.

Perjalanan ke Gunung Prau dimulai dari terminal Wonosobo menggunakan minibus tujuan Dieng. 
Berkelok-kelok lajunya membelah ladang nan hijau yang terhampar luas. Para penumpang mulai sibuk menikmati tiap detail keindahan yang tampak. Udara dingin pun sudah mulai memeluk tubuh. 

Tidak terasa 1 jam lebih terlewati dan akhirnya sampai di basecamp Gunung Prau jalur Patak Banteng tetapnya di Jl. Dieng Km. 24 Patak Banteng, Kejajar, Wonosobo. Sebelum melakukan pendakian, para pengunjung diwajibkan lapor kepada pihak basecamp. 

Awal pendakian, para pengunjung akan ditemani melangkah oleh ratusan anak tangga yang sudah tersusun rapi dengan kemiringan yang cukup terjal. Selanjutnya jalur pendakian akan didominasi jalur tanah yang akan penuh debu di musim kemarau dan berlumpur serta licin pada musim penghujan. Lama perjalanan tergantung kondisi tubuh masing-masing, tetapi rata-rata memakan waktu 2 jam untuk sampai camping area.

Pemandangan terindah di Gunung Prau terjadi saat matahari mulai terbit. Gunung-gunung yang berlokasi dekat dengan Gunung Prau terlihat jelas berdiri kokoh menyambut langit yang mulai berwarna keemasan. Kabut pun ikut memperindah pemandangan pagi yang akan membuat nyaman siapapun yang sedang menikmatinya.

Setiap ingin melakukan kegiatan di alam bebas termasuk mendaki gunung, diperlukan persiapan yang benar-benar matang. Tidak cukup dengan kenekatan ataupun hanya sekedar ikut-ikutan. Kita harus mempersiapkan fisik maupun mental karena akan melakukan kegiatan yang cukup melelahkan.

Perlengkapan pun harus menunjang dikarenakan kondisi alam yang sulit ditebak terutama mengenai cuaca yang terkadang bisa membahayakan di saat suhu panas maupun dingin. Ingatlah selalu untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam, janganlah kita merusak alam.